Oleh : Azhari
Dan
Dia telah memberikan kepadamu dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan
jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya.
Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)
(Ibrahim 34).
Dia telah menyediakan bagimu apa yang kamu
butuhkan, apa yang kamu minta dengan ucapan maupun tindakanmu. Manusia sama sekali tidak akan mampu
menghitung nikmat-Nya, apalagi mensyukurinya.
Thalaq bin Habit ra menjelaskan bahwa hak
Allah yang harus diberikan oleh hamba terlalu berat untuk dikerjakan, nikmat
Allah itu terlalu banyak untuk dapat dihitung oleh hamba. Namun, jadilah kamu
sebagai orang-orang yang bertaubat pagi dan siang.
Rasulullah saw bersabda,
Ya Allah,
kepunyaan Engkau-lah segala puji yang tidak pernah mencukupi, tidak tersisa dan
tidak pernah terabaikan, wahai Tuhan kami (HR Bukhari).
Sebagai tambahan,
Manusia tidak akan bisa menghitung nikmat
Allah yang diberikan kepadanya; tubuhnya yang sempurna, bumi dengan segala
fasilitas hidup, bahkan manusia tidak meminta-pun Allah memberikannya.
Setelah Allah memberikan semua kenikmatan tersebut
manusia tidak mensyukurinya (kufur nikmat), atau malah menyalah-gunakan nikmat
tersebut untuk berbuat maksiat. Misal, Allah berikan rezeki yang banyak tapi
dia gunakan rezeki untuk hal yang diharamkan. Manusia telah menzalimi dirinya
sendiri.
Tafsir Ibnu Katsir
0 comments:
Post a Comment