MAFAHIM ISLAM

MEMAHAMI ISLAM DENGAN MUDAH

Oleh : Azhari

 

Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Rasulullah saw) berperang dengan gagah berani dalam perang Uhud, membunuh orang-orang quraisy dengan pedangnya dan tidak menyisakan satupun.

 

Wahsyi berasal dari Habasyah (Ethiopia) merupakan budak Jubail bin al-Muth’im, Wahsyi ahli lemparan tombak. Jubai ingin membalas kematian pamannya Thu’aimah bin Adi dalam perang Badar yang dibunuh oleh Hamzah, Wahsyi dijanjikan jika berhasil membunuh Hamzah maka akan dimerdekakan.

 

Saat perang berlangsung Wahsyi mengamati Hamzah secara diam-diam sambil bersiap melemparkan tombaknya, Wahsyi kemudian melemparkan tombaknya hingga mengenai bagian bawah perut Hamzah. Setelah itu Wahsyi mundur karena tujuannya hanya ingin membunuh Hamzah.

 

Hindun binti Utbah (istri Abu Sufyan) dan wanita-wanita quraisy mencincang jasad pasukan kaum muslimin yang meninggal, memotong telinga dan hidungnya. Bahkan Hindun membelah tubuh Hamzah mengambil hati dan memakannya tapi akhirnya dimuntahkan kembali. Hindun ingin membalas kematian bapaknya Utbah, pamannya Syaibah dan anaknya Handzalah dalam perang Badar. Abu Sufyan ikut mencincang jasad Hamzah dengan menombak rahangnya.

 

Ketika Rasulullah saw menaklukkan Mekah, Wahsyi ketakutan dan kabur ke Thaif, kemudian ke Syam dan Yaman. Ketika seseorang berkata kepada Wahsyi bahwa seorang muslim tidak boleh dibunuh, maka Wahsyi menemui Rasulullah saw dan masuk Islam. Kemudian Rasulullah saw bertanya kepada Wahsyi bagaimana cara Hamzah dibunuh. Setelah Wahsyi menjelaskan maka Rasulullah saw berkata agar Wahsyi tidak boleh menemui beliau lagi. Wahsyi mengasingkan diri didaerah Himsh hingga tua dan jadi pemabuk.

 

Pada saat perang Yamamah, Wahsyi ikut berperang dan menggunakan tombak yang dulu dipakai membunuh Hamzah. Wahsyi berhasil melemparkan tombak kepada Musailamah dan membunuhnya, pada saat bersamaan Ummu Imarah membunuh Musailamah dengan pedangnya. Tidak tahu pasti siapa yang lebih duluan membunuh Musailamah.

 

Rasulullah saw bersabda tentang Hamzah, ‘Jibril barusan datang kepadaku menjelaskan bahwa Hamzah tertulis dipenghuni langit sebagai singa Allah dan singa Rasul-Nya’. Rasulullah saw memaafkan para pencincang jasad Hamzah dan melarang membalas mencincang jasad musuh korban perang, sesuai firman Allah dalam An-Nahl 126.

 

Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.

 

Saat mujahidin Uhud dishalatkan dan yang pertama kali dishalatkan adalah Hamzah, setiap jenazah lain dishalatkan Hamzah ditempatkan disebelahnya sehingga Hamzah dishalatkan sebanyak 72 kali.

 

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam

0 comments:

AZHARI

AZHARI

Renungan

KEBERANIANKU TIDAK AKAN MEMPERPENDEK UMURKU

KETAKUTANKU TIDAK AKAN MEMPERPANJANG UMURKU

AKU AKAN TERUS BERJUANG SEMAMPUKU

UNTUK KEBENARAN DAN KEADILAN

HINGGA ALLAH MEMANGGILKU PULANG

ALLAHU AKBAR !



free counters

Pernyataan

Silahkan mengutip artikel di blog ini karena hak cipta hanya milik Allah swt.