Oleh : Azhari
Umayyah bin Khalaf dulu pernah menyiksa Bilal di padang pasir,
membaringkannya dan menimpanya dengan batu besar. Bilal bertahan hingga
diselamatkan dan dimerdekakan oleh Abu Bakar. Pada saat di Mekah Umayyah bersahabat
dengan Abdurrahman bin Auf. Pada Perang Badar Umayyah dan anaknya (Ali bin
Umayyah) ditahan oleh Abdurrahman bin Auf. Bilal melihat Abdurrahman menawan
Umayyah, Bilal berkata, ‘Aku tidak selamat jika dia selamat!’ Bilal dan para
sahabat mengepung Abdurrahman bin Auf yang berusaha melindungi Umayyah dan
anaknya. Para sahabat menghunus pedang dan membunuh Umayyah dan anaknya.
Abu Jahal tokoh quraisy yang sangat memusuhi Islam, saat perang badar
Rasulullah saw memerintahkan mencari Abu Jahal. Muadz bin Amr pertama kali
menemukan Abu Jahal didekat pokon, Muadz menebas kaki Abu Jahal dengan
pedangnya hingga betisnya putus. Ikrimah (anak Abu Jahal) membalas dengan
menebas pundak Muadz hingga tangannya putus, Muadz tetap hidup hingga zaman
khalifah Utsman bin Affan. Muawwadz bin Afra’ menuntaskan dengan menebas Abu
Jahal dan membiarkannya sekarat. Abdullah bin Mas’ud menebas kepala Abu Jahal
dan membawa kepalanya kepada Rasulullah saw.
Utbah bin Rabi’ah tokoh yang sangat memusuhi Islam. Tiga orang wakil musyrikin
Utbah bin Rabi’ah bersama saudaranya Syaibah bin Rabi’ah dan anaknya Al-Walid
bin Utbah menantang duel wakil kaum muslimin Ubaidah, Hamzah dan Ali. Hamzah
melawan Syaibah dan Ali melawan Al-Walid, tidak butuh lama Hamzah dan Ali
memenangkan pertarungan. Utbah menebas kaki Ubaidah, kemudian Hamzah dan Ali
membantu Utbah sehingga 3 wakil musyrikin tewas, Ubaidah akhirnya syahid di
Ash-Shafra’
Abu Lahab tidak ikut perang badar, maka dia mengutus Al-Ashi bin Hisyam
sebagai pengganti dirinya, sudah menjadi kebiasaan quraisy mengirim
penggantinya jika tidak ikut peperangan. Ketika mendapat informasi kekalahan
quraisy Abu Lahab sangat marah dan memukuli Abu Rafi’. Ummu Fadhl membalas
dengan memukul Abu Lahab dengan kayu hingga kepalanya terluka parah, Allah
menimpakan penyakit thaun kepada Abu Lahab hingga 7 hari kemudian mati.
Pada saat perang badar dua pihak yang bermusuhan merupakan keluarga
dekat, diantaranya :
- Abu Bakar dipihak kaum muslimin dan anaknya Abdurrahman dipihak musyrikin
- Mushab bin Umair dipihak kaum muslimin dan saudaranya Abu Aziz bin
Umair dipihak musyrikin. Mushab berkata, ‘Pegang kuat orang ini (Abu Aziz
saudaranya sendiri) karena ibunya kaya raya. Mudah-mudahan ibunya menebusnya
darimu” Ibu Abu Aziz menebus anaknya dengan 4.000 dirham
- Menantu Rasulullah saw Abu Al-Ash (suami Zainab binti Rasulullah saw)
dipihak musyrikin, Abu Al-Ash tertawan saat perang badar. Zainab berangkat ke
Madinah untuk menebus suaminya, Zainab menunjukkan kalung pemberian ibunya
Khadijah. Rasulullah saw sedih dan memerintahkan sahabat untuk membebaskan Abu
Al-Ash tanpa tebusan. Abu Al-Ash masuk Islam sebelum penaklukan Mekah
Sebagian besar tawanan quraisy ditebus oleh keluarganya.
Beberapa pemuda muslim yang telah masuk Islam tidak ikut hijrah ke Madinah,
pada saat perang badar mereka dipihak kaum musyrikin dan tewas. Al-Quran
mengisahkan mereka,
Sesungguhnya
orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri,
(kepada mereka) malaikat bertanya, "Dalam keadaan bagaimana kalian ini?"
Mereka menjawab, "Kami orang-orang yang tertindas dinegeri (Mekah)"
Para malaikat berkata, "Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kalian
dapat berhijrah di bumi itu?" Orang-orang itu tempatnya neraka jahanam,
dan jahanam itu seburuk-buruk tempat kembali (An-Nisa’ 97).
Perang badar adalah perang terbesar, Al-Quran menurunkan seluruh surah
An-Anfal tentang perang badar. Jumlah pasukan kaum muslimin saat perang badar
sebanyak 314 orang (terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshar), mereka yang syahid
sebanyak 14 orang. Sedangkan dipihak musyrikin quraisy mati sebanyak 70 orang
dan tertawan 50 orang.
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam
0 comments:
Post a Comment