Oleh : Azhari
Saudara perempuan Umar yakni Fatimah binti Khaththab bersama suaminya
Sa’id telah masuk Islam, tapi keduanya merahasiakan keislamannya terhadap Umar,
sementara Umar masih musyrik.
Pada suatu hari Umar berniat mendatangi Rasulullah saw bersama
sahabatnya, berkumpul bersama Rasulullah saw antara lain Hamzah, Abu Bakar,
Ali, dll. Para sahabat ini tidak ikut hijrah ke Habasyah. Sambil menghunus
pedang Umar menuju kerumah di Safa, dalam perjalanan Umar bertemu dengan Nu’aim
bin Abdullah. Nu’aim bertanya Umar
menuju kemana, Umar menjawab akan membunuh Rasulullah saw, Nu’aim menjelaskan
lebih baik Umar mengurus keluarganya sendiri karena telah masuk Islam.
Umar kemudian menuju rumah Fatimah, saat mendekati rumah dia mendengar
bacaan surah ath-Thaha yang dibaca oleh Khabbab bin Al-Arat. Setelah masuk
rumah Umar memukul adik perempuan dan suaminya hingga berdarah. Fatimah dan
keluarganya mengaku telah masuk Islam, silahkan Umar berbuat sekehendaknya.
Ketika Umar melihat darah ditubuh adiknya dia menyesal. Kemudian meminta
lembaran surah Thaha, Fatimah berkata bahwa Umar najis karena masih musyrik.
Setelah Umar mandi Fatimah menyerahkan lembaran tersebut kepada Umar, ketika
Umar membaca ia berkata, ‘Alangkah bagus dan mulianya perkataan ini’
Khabbab bin Al-Arat berkata berharap Umar orang yang dido’akan
Rasulullah saw masuk Islam, ‘Ya Allah, kuatkan Islam ini dengan Abu al-Hakam
bin Hisyam (Abu Jahal) atau Umar bin Khaththab’. Umar kemudian minta diantar kehadapan
Rasulullah saw untuk masuk Islam.
Para sahabat merasa kuat dengan keislaman Umar dan Hamzah, mereka akan
membentengi Rasulullah saw dari gangguan orang-orang quraisy dan musuh-musuh
Islam karena Umar dikenal pemberani. Saat baru masuk Islam Umar mendatangi
ka’bah dan mengumumkan keislamannya, orang-orang quraisy mengeroyoknya dan Umar
melawan. Umar juga mendatangi rumah orang yang paling keras permusuhannya
dengan Rasulullah saw yakni Abu Jahal, Umar mengaku telah masuk Islam.
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam