MAFAHIM ISLAM

MEMAHAMI ISLAM DENGAN MUDAH


Oleh: Azhari

Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (An-Nisa’ 17).

Taubat dilakukan dengan cara menyesali perbuatan yang telah dilakukan, tidak mengulangi perbuatan yang sama dan memperbanyak amal saleh. Begitu rahman dan rahimnya Allah swt untuk memberikan kesempatan kepada hamba-Nya untuk kembali kejalan-Nya.

Allah swt tidak akan menolak hamba-hamba yang bertaubat, meskipun Allah swt tidak membutuhkan taubat seseorang. Justru manusialah yang membutuhkan taubat karena untuk kebaikan dirinya sendiri.

Batasan waktu taubat adalah disaat sudah mendekati ajal (sakratul maut), maka tertutuplah pintu taubat.

Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan : "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang" (An-Nisa’ 18).

Dengan tafsir ayat diatas, maka seharusnya manusia tidak putus asa meskipun telah melakukan banyak kemaksiaatan atau selalu meninggalkan ibadah yang diwajibkan sehingga dosanya bertumpuk,  karena pintu taubat Allah swt selalu terbuka lebar-lebar. Hanya saja taubat jangan ditunda-tunda karena kematian bisa datang setiap saat, bahkan datang tanpa diduga-duga.

Rujukan: Tafsir Fizhalil Qur’an

0 comments:

AZHARI

AZHARI

Renungan

KEBERANIANKU TIDAK AKAN MEMPERPENDEK UMURKU

KETAKUTANKU TIDAK AKAN MEMPERPANJANG UMURKU

AKU AKAN TERUS BERJUANG SEMAMPUKU

UNTUK KEBENARAN DAN KEADILAN

HINGGA ALLAH MEMANGGILKU PULANG

ALLAHU AKBAR !



free counters

Pernyataan

Silahkan mengutip artikel di blog ini karena hak cipta hanya milik Allah swt.