Oleh: Azhari
Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tidak ada
yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan
dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia
mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi,
dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab
yang nyata (Lauh Mahfudz) (Al-An’am 59).
Hanya Allah swt yang mengetahui segala sesuatu yang belum
terjadi (ghaib), kapan kiamat akan terjadi, kapan seseorang akan lahir atau
mati, apa yang akan menimpa seseorang esok hari. Tidak ada satu perkarapun
luput dari pengetahuan Allah swt.
Sehingga apa yang dilakukan oleh yang mengaku dukun,
paranormal atau orang pintar adalah kebohongan karena tidak seorang makhluk pun
yang tahu segala sesuatu sebelum terjadi kecuali Allah swt. Disamping itu,
meminta nasehat dan ramalan kepada mereka adalah perbuatan syirik dan termasuk
dosa besar.
Barangsiapa yang datang kepada juru ramal atau dukun, untuk
bertanya tentang sesuatu, lalu membenarkan dan mempercayai apa yang
dikatakannnya, maka sungguh ia telah keluar dari ajaran yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad (HR Ahmad).
Lantas bagaimana jika yang disampaikan dukun, paranormal
atau orang pintar terbukti kebenarannya, sebetulnya mereka telah bersekutu
dengan jin untuk mencuri berita dari langit tetapi hanya secuil yang benar tapi
sebagian besar adalah bohong.
Dari Aisyah ra, “Ya Rasulullah, sesungguhnya para dukun
pernah menceritakan kepada kami tentang sesuatu dan kami dapati bahwa yang
mereka ceritakan itu benar terjadi” Rasulullah saw bersabda,
“Kalimat yang benar itu memang sengaja disambar dengan cepat oleh jin lalu dilemparkan
ke telinga walinya (dukun), tetapi ia sudah menambah dengan seratus kebohongan“ (HR
Muslim).
Rujukan: Tafsir Ibnu Katsir
0 comments:
Post a Comment