MAFAHIM ISLAM

MEMAHAMI ISLAM DENGAN MUDAH


Oleh: Azhari


Saat ini masa kepulangan jama’ah haji dari tanah suci, kita akan mendengar berbagai cerita dari mereka, baik cerita yang indah maupun yang menyeramkan karena ada saja yang diberikan ujian selama disana.

Cerita yang disampaikan bisa saja apa yang memang dialami atau malah dilebih-lebihkan. Ketika mereka pertama kali melihat Ka’bah langsung hatinya bergetar sehingga tangispun tak terbendung, karena rasa syukur yang mendalam atas kesempatan yang diberikan Allah swt untuk mengunjungi Masjidil Haram. Atau merasa semua urusan ibadah lancar tanpa halangan apapun. Atau ketika mau mencium Hajar Aswad seperti ada yang menuntun sehingga tahu-tahu sudah sampai dihadapan Hajar Aswad.

Kita harus sangat berhati-hati dalam menceritakan ibadah kepada orang lain, khawatir ada terselip sifat riya’ didalamnya. Jika niatnya untuk memotivasi orang lain untuk menjalankan ibadah boleh-boleh saja, tetapi masalahnya apakah kita bisa mengontrol hawa nafsu yang ingin di puji orang sehingga tanpa sadar melakukan riya’.

Jika niat ibadah haji untuk memperoleh titel haji, dianggap orang yang saleh atau niat lain yang bukan karena Allah swt maka ibadah yang telah menghabiskan harta, waktu dan tenaga ini menjadi sia-sia. Sungguh sangat disayangkan.

Tidak hanya ibadah haji, ibadah lainnya bisa disusupi riya’. Ketika bersedekah ingin dipuji dermawan, ketika shalat ingin dianggap khusyu’, ketika berda’wah ingin dianggap berilmu, ketika berperang ingin dianggap pahlawan atau ketika baca Quran ingin dianggap fasih.

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya’ (Al-Maa’uun 4-6).

Syrik yang tersembunyi, yaitu orang yang melakukan shalat kemudian membaguskan shalatnya tatkala dilihat oleh orang lain (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi).

Sebuah amal sangat tergantung dari niatnya, jika niatnya ikhlas maka bernilai pahala tetapi jika niatnya selain Allah swt maka menjadi sia-sia. Bagaikan tanah di atas batu licin, kemudian turun hujan lebat sehingga batu menjadi bersih dari tanah (Al-Baqarah 264).


Sehingga kita harus berhati-hati menanyakan teman yang sedang melakukan ibadah karena khawatir menjerumuskan mereka kedalam riya’. Misal begini, pada hari Kamis kita menanyakan kepada seorang teman apakah dia sedang puasa Senin-Kamis. Mau tidak mau dia harus menjawab sedang berpuasa, kemudian terselip rasa riya’ dihatinya sehingga merusak amalnya.

Wallahua’lam

0 comments:

AZHARI

AZHARI

Renungan

KEBERANIANKU TIDAK AKAN MEMPERPENDEK UMURKU

KETAKUTANKU TIDAK AKAN MEMPERPANJANG UMURKU

AKU AKAN TERUS BERJUANG SEMAMPUKU

UNTUK KEBENARAN DAN KEADILAN

HINGGA ALLAH MEMANGGILKU PULANG

ALLAHU AKBAR !



free counters

Pernyataan

Silahkan mengutip artikel di blog ini karena hak cipta hanya milik Allah swt.