MAFAHIM ISLAM

MEMAHAMI ISLAM DENGAN MUDAH

Oleh: Azhari

Mungkin kita pernah mendapat informasi ada orang-orang yang meyakini bahwa pada dasarnya semua agama sama saja, sama-sama mengajarkan kebaikan dan setiap penganut agama akan masuk syurga jika menjalankan agamanya dengan benar. Keyakinan ini di sebut pluralisme yang diperjuangkan oleh kaum Islam Liberal, sekulerisme, liberalisme dan pluralisme telah diharamkan oleh MUI semenjak tahun 2005 (No.7/MUNAS VII/MUI/II/2005).

Salah satu tokoh yang gencar memperjuangkan pluralisme adalah almarhum Nurcholis Madjid. Cak Nur (demikian panggilannya) menganalogikan banyaknya agama ibarat roda, pusat roda itu adalah Tuhan dan jari-jari itu adalah jalan dari berbagai agama (Tiga Agama Satu Tuhan, Nurcholis Madjid). Jadi, jika agama yang banyak itu dijalankan dengan benar maka akan menuju titik yang sama yakni syurga.

Muhammad saw Utusan Seluruh Umat Manusia

Ketika Muhammad saw di angkat menjadi utusan Allah swt (Rasulullah) sebagai Nabi terakhir maka mulai saat itu seluruh umat manusia seharusnya mengakui (iman) atas kerasulan Beliau, karena Muhammad saw menjadi Rasulullah bukan hanya untuk bangsa Arab saja tetapi bagi seluruh umat manusia.

Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (Saba’ 28).

Dikisahkan dalam Al-Quran tentang orang-orang Yahudi yang menunggu kedatangan seorang Nabi, dengan harapan berperang bersama mereka untuk mengalahkan musuh-musuhnya. Setelah kedatangan Muhammad saw sebagai Nabi terakhir, mereka malah mengingkarinya (kafir) (Tafsir Ibnu katsir).

Dan setelah datang kepada mereka Al-Quran dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka la'nat Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu (Al-Baqarah 89).

Sehingga ingkar dan kafir bermakna sama, dalam ayat di atas ditemukan kata KAFARU dan KAFIRIN yang berarti INGKAR: falammaajaa ahummaa ’arafuu kafaruu bihi fala’natullaahi ’alalkaafiriin.

Dengan demikian, orang kafir adalah mereka yang tidak mengakui kerasulan Muhammad saw yang membawa risalah Islam.

Kaum Kafir Kekal Di Neraka

Dengan tegas dinyatakan dalam Al-Quran bahwa kaum kafir masuk neraka dan kekal didalamnya, amalnya sama sekali tidak ada nilainya.

Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk (Al-Bayyinah 6).

Dan orang-orang yang kafir, amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu, dia tidak mendapatinya sesuatu apapun (An-Nur 39).

Sehingga argumentasi (hujjah) yang menyatakan semua agama pada intinya sama dan semua pemeluknya akan masuk syurga (pluralisme), maka keyakinan ini bukan berasal dari Islam. Jika yang mengaku Islam yang menghembuskan pluralisme maka mereka kaum munafik yang berusaha merusak aqidah umat. Sedangkan non-muslim yang mengkampanyekan pluralisme adalah misionaris yang bertujuan melakukan pemurtadan.

Pluralisme dan Pluralitas

Berbeda halnya dengan pluralisme, Islam mengakui adanya pluralitas yakni mengakui adanya keberagaman dalam beragama dan bersuku bangsa, hal ini merupakan fitrah manusia yang tidak bisa dipungkiri.

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal (Al-Hujurat 13).

Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan (Al-Maidah 48).

Dalam hal pluralitas umat Islam dibolehkan berinteraksi (mu’amalah) dan bertoleransi (tasamuh) dengan non-muslim. Interaksi dibolehkan selama tidak melanggar aturan Islam, misal: boleh menjual sirup tetapi dilarang menjual miras (minuman keras). Sedangkan toleransi dibolehkan selama tidak masuk ranah aqidah dan ibadah, misal: boleh mengunjungi rumah non-muslim untuk suatu keperluan tetapi dilarang mengunjungi untuk merayakan natal.

Khatimah

Pluralisme sangat berbahaya karena dengan meyakini pluralisme umat Islam dengan mudah gonta-ganti agama (murtad) karena penganut agama selain Islam tetap akan masuk syurga, sebab kebenaran itu relatif dan tidak monopoli milik Islam. Betapa mengerikan jika anak dan cucu kita suatu hari nanti berpindah agama (murtad), bagaimana pertanggungjawaban kita kepada Allah swt di akhirat nanti. Mudah-mudahan keluarga dan keturunan kita diselamatkan dari fitnah kaum munafik dan kafir ini. Amiin.

Wallahua’lam

Catatan:
Definisi Pluralisme: Pluralisme agama adalah suatu paham yang mengajarkan bahwa semua agama adalah sama dan karenanya kebenaran setiap agama adalah relative; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim bahwa hanya agamanya saja yang benar sedangkan agama yang lain salah. Pluralisme juga mengajarkan bahwa semua pemeluk agama akan masuk dan hidup dan berdampingan di surga (Fatwa MUI No.7/MUNAS VII/MUI/II/2005).

0 comments:

AZHARI

AZHARI

Renungan

KEBERANIANKU TIDAK AKAN MEMPERPENDEK UMURKU

KETAKUTANKU TIDAK AKAN MEMPERPANJANG UMURKU

AKU AKAN TERUS BERJUANG SEMAMPUKU

UNTUK KEBENARAN DAN KEADILAN

HINGGA ALLAH MEMANGGILKU PULANG

ALLAHU AKBAR !



free counters

Pernyataan

Silahkan mengutip artikel di blog ini karena hak cipta hanya milik Allah swt.