Oleh: Azhari
Riya’ adalah berbuat kebaikan/ibadah dengan maksud pamer kepada manusia agar orang memujinya sebagai orang baik, dermawan dan berjiwa sosial atau orang yang gemar beribadah.
Biasanya orang yang berpenyakit riya’ kecewa berat jika amalnya tidak diperhatikan orang lain atau orang tidak berterima kasih atas segala kebaikannya.
Orang yang riya’ maka amal perbuatannya sia-sia belaka seperti debu diatas batu yang tertiup angin. Bisa jadi di mata manusia dia terpuji tapi dihadapan Allah swt dia tercela. Bahkan perbuatan riya’ dikategorikan syirik kecil karena dia telah menduakan Allah swt sebagai tujuan amal, dimana seharusnya niat ditujukan kepada Allah swt semata tetapi tujuannya dibelokkan untuk berbangga diri dihadapan manusia.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia (Al-Baqarah 264).
Dalam hadis yang panjang dikisahkan tentang orang yang mati syahid, pembaca al-Quran dan dermawan, dimana mereka riya’ dalam beramal.
Kemudian didatangkan lagi seorang yang Allah berikan kepadanya kelapangan (harta) dan dia menginfakkan seluruh hartanya itu dan dia diberitahukan berbagai kenikmatan maka dia pun mengetahuinya.
Dikatakan kepadanya,’Apa yang engkau lakukan di dunia?’
Orang itu menjawab,’Aku tidak meninggalkan satu jalan pun yang Engkau sukai untuk berinfak didalamnya kecuali aku telah menginfakkan didalamnya karena Engkau’
Maka dikatakan kepadanya,’Engkau berbohong sesungguhnya engkau melakukan hal itu agar engkau disebut sebagai seorang dermawan dan engkau telah mendapatkan (gelar) itu’
Kemudian orang itu diperintahkan agar wajahnya diseret dan dilemparkan ke neraka (HR. Muslim).
0 comments:
Post a Comment