Oleh: Azhari
Allah sekali-kali tidak pernah mensyari'atkan adanya bahiirah,
saaibah, washiilah dan
haam. Akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan
kebanyakan mereka tidak mengerti. Apabila dikatakan kepada mereka,
"Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul"
Mereka menjawab, "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak
kami mengerjakannya" Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang
mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak
(pula) mendapat petunjuk? (Al-Maidah 103-104).
Tradisi masyarakat Arab jahiliyah melakukan ritual-ritual
berdasarkan khayalan dan hawa nafsu.
Islam datang membawa ajaran tauhid dan hanya beribadah
kepada-Nya. Membebaskan manusia dari penyembahan berbagai macam tuhan dan
berhala, dan mengembalikan akal manusia kepada kemuliaannya. Islam memerangi
segala bentuk keberhalaan dan gambar yang mengarahkan manusia kedalam bentuk
kemusyrikan.
Kemudian tradisi Arab jahiliyah 14 abad yang lalu terulang
kembali zaman ini, bentuk luarnya berubah tapi substansinya tetap sama, ritual
kemusyrikan!
Tengok saja, ritual sadranan, ngalap berkah, kirab kerbau
bule, ruwatan, memandikan keris, larung sesajen, grebeg syawal, dll. Hal ini
malah dilestarikan dengan dalih pariwisata, menarik wisatawan dengan
mengorbankan aqidah.
Tidak boleh sedikitpun keyakinan ada kekuatan lain yang
berkuasa selain Allah swt, baik dalam hal memberikan kesembuhan, keselamatan,
kekayaan, jodoh, dll. Inilah aqidah yang benar.
Rujukan: Tafsir Fizhalil Qur’an
Catatan:
Bahiirah: Unta betina yang telah beranak lima kali dan
anak kelima itu jantan, lalu unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan,
tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil air susunya.
Saaibah: Unta betina yang dibiarkan pergi kemana saja lantaran sesuatu nazar. Seperti, jika seorang Arab Jahiliyah akan melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka ia biasa bernazar akan menjadikan untanya saaibah bila maksud atau perjalanannya berhasil dengan selamat.
Washiilah: Seekor domba betina melahirkan anak kembar yang terdiri dari jantan dan betina, maka yang jantan ini disebut washiilah, tidak disembelih dan diserahkan kepada berhala.
Haam: Unta jantan yang tidak boleh diganggu gugat lagi, karena telah dapat membuntingkan unta betina sepuluh kali.
Saaibah: Unta betina yang dibiarkan pergi kemana saja lantaran sesuatu nazar. Seperti, jika seorang Arab Jahiliyah akan melakukan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka ia biasa bernazar akan menjadikan untanya saaibah bila maksud atau perjalanannya berhasil dengan selamat.
Washiilah: Seekor domba betina melahirkan anak kembar yang terdiri dari jantan dan betina, maka yang jantan ini disebut washiilah, tidak disembelih dan diserahkan kepada berhala.
Haam: Unta jantan yang tidak boleh diganggu gugat lagi, karena telah dapat membuntingkan unta betina sepuluh kali.
0 comments:
Post a Comment