Oleh: Azhari
Orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa
yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak
menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan
mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati (Al-Baqarah 262).
Menyebutkan
sedekah adalah perbuatan tercela dengan tujuan menyombongkan diri dan
merendahkan si penerima sedekah. Yang lebih penting, sedekah yang diberikan
tidak ikhlas karena Allah swt (riya’) tetapi bertujuan untuk membanggakan diri
sebagai dermawan dan memperoleh kehormatan.
Dengan
menyebutkan sedekah bisa menyebabkan sipenerima merasa terhina, direndahkan dan
sakit hati. Dengan sedekah yang ikhlas justru memupuk rasa persaudaraan yang
kuat dengan si penerima.
Kelanjutan
ayat diatas, sedekah yang bertujuan riya’ seperti tanah diatas batu yang licin,
kemudian ditimpa hujan lebat sehingga batu itu bersih kembali (Al-Baqarah 264).
Artinya, sedekah yang diberikan sia-sia belaka, tidak memperoleh pahala
sedikitpun.
Rujukan:
Tafsir Fizhalil Qur’an
0 comments:
Post a Comment