Oleh: Azhari
Dan pada hari Allah
mengumpulkan mereka, seolah-olah mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya
sesaat di siang hari, mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah
orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak
mendapat petunjuk (Yunus 45).
Ayat
diatas menggambarkan singkatnya kehidupan dunia dibandingkan kehidupan akhirat,
dalam ayat lain;
Allah bertanya, ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka
menjawab, ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah
kepada orang-orang yang menghitung’ (Al-Mu’minun 112-113).
Sungguh
merugi manusia yang memperjuangkan kehidupan dunia, siang dan malam untuk
meraih kemewahan dunia. Tetapi melupakan persiapan hari akhirat, tidak
menjalankan ibadah sesuai yang diperintahkan Allah swt dan tetap konsisten
bermaksiat dengan melanggar larangan Allah swt.
Karena
dunia dianalogikan Rasulullah saw seperti seorang musafir berteduh sebentar
dibawah pohon, kemudian melanjutkan perjalanannya yang panjang menuju tempat
tujuan.
Bagi
mereka yang hanya memperjuangkan dunia maka Allah swt memberikan kebahagiaan
dunia kepadanya, mereka tidak memperolah keuntungan apapun diakhirat. Tapi bagi
yang beriman dan beramal saleh maka mereka memperoleh kebahagiaan didunia dan
akhirat.
Seharusnya
kita fokus untuk persiapan akhirat, menjadikan dunia sebagai sarana untuk
meraih kebahagiaan akhirat.
Rujukan:
Tafsir Ibnu Katsir
0 comments:
Post a Comment