Oleh : Azhari
Seorang
pembunuh yang telah membunuh 99 manusia, suatu saat dia ingin bertaubat dan
mendatangi rahib. Ketika ia bertanya apakah masih bisak bertaubat, sang rahib
menjawab ‘Tidak’ dan iapun membunuh rahib.
Kemudian
dia mendatangi seorang Alim, menanyakan hal yang sama tentang taubat. Orang
alim menjawab bahwa tidak ada yang menghalanginya untuk bertaubat. Pembunuh disuruh
mendatangi suatu kampung dimana disana orang-orang beribadah kepada Allah swt.
Dalam
perjalanan ke kampung pembunuh meninggal ditengah perjalanan. Malaikat rahmat
menyatakan bahwa dia meninggal dalam keadaan orang yang sedang bertaubat.
Malaikat azab menyatakan bahwa dia belum berbuat amal apapun.
Akhirnya
diputuskan diukur jarak perjalanannya mana yang lebih dekat, ternyata dia lebih
dekat kepada tempat yang dituju yakni kampung tempatnya bertaubat. Sang
pembunuh-pun dibawa oleh malaikat rahmat.
Jadi
jangan pernah putus asa untuk bertaubat sebesar apapun dosa-dosa kita..
Lautan
Hikmah dari Kisah-kisah Nyata dan Berharga, Salahuddin Mahmud as-Sa’id
0 comments:
Post a Comment