Oleh : Azhari
Jika ingin tahu betapa berharganya waktu maka tanyakan kepada Lorenzo,
Rossi atau Marquez, mereka para pembalap Moto GP. Untuk menjadi juara selisih
waktunya hanya dalam hitungan 2 detik, bayangkan apa artinya waktu 2 detik bagi
kita, hanya 2 tarikan nafas.
Seharusnya dalam hidup ini kita juga bisa belajar dari pembalap
tersebut, betapa berharganya waktu. Pada
umumnya manusia merugi karena sering menyia-nyiakan waktu, kecuali sedikit yang
beruntung karena mengisi waktunya untuk melakukan kebaikan.
Betul kebaikan, hidup ini diusahakan diisi dengan kebaikan, disaat kita
berbuat kebaikan kemudian meninggal maka disitulah kita disebut meninggal
Husnul Khatimah, meninggal dalam keadaan sujud di mesjid misalnya.
Sebaliknya, jika sering melakukan kemaksiaatan maka besar kemungkinan
mati dalam keadaan maksiat, su’ul khatimah, pemabuk meninggal karena minum
oplosan misalnya.
Jadi kurangi berbuat yang sia-sia, buang-buang waktu yang tidak
bernilai kebaikan sama sekali. Tentu saja jauhi berbuat maksiat, kadang kita
tahu maksiat tapi masih saja melakukannya. Disinilah dibutuhkan kekuatan iman
dan selalu berdo’a agar kita diberikan kekuatan untuk menghindari nya.
0 comments:
Post a Comment