MAFAHIM ISLAM

MEMAHAMI ISLAM DENGAN MUDAH

Oleh : Azhari

 

Abu Lahab adalah paman Rasulullah saw, nama aslinya Abdul Uzza bin Abdul Muthalib. Abdul Muthalib sendiri mempunyai 10 anak laki-laki dan 6 anak wanita, diantara anak laki-laki; Abdullah (orang tua Rasulullah saw), Abu Thalib pelindung dakwah Rasulullah saw, Hamzah dikenal pemberani dan disegani dan Abdul Uzza (Abu Lahab).

 

Abu Lahab wajahnya tampan tapi matanya juling, serta mempunyai dua jalinan rambut. Abu Lahab paling benci dengan dakwah Rasulullah saw, selalu menghalanginya dengan segala cara.

 

Ketika Rasulullah saw berdakwah diantara kabilah-kabilah Arab, Abu Lahab berdiri dibelakang Rasulullah saw dan berusaha mencegah kabilah-kabilah tersebut masuk Islam. Abu Lahab berkata, ‘Sesungguhnya orang ini (Rasulullah saw) mengajak kalian untuk melepas tuhan latta dan uzza. Kalian jangan ta’at kepadanya dan jangan dengar ucapannya’

 

Ketika Rasulullah saw melakukan dakwah secara terbuka maka permusuhan, ancaman, gangguan dan siksaan orang-orang quraisy semakin dahsyat. Abu Thalib mengajak Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib untuk melindungi Rasulullah saw, kaumnya setuju kecuali Abu Lahab.

 

Abu Lahab juga ikut memboikot Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib, padahal dia sendiri bagian dari Bani Abdul Muthalib. Pemboikotan berlangsung selama 2-3 tahun dan sangat menyengsarakan kaum muslimin, karena ketiadaan makanan dan minuman (lihat artikel Boikot).

 

Allah swt menurunkan ayat khusus untuk Abu Lahab dan istrinya Ummu Jamil,

 

Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan masuk kedalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang dilehernya ada tali dari sabut (Al-Lahab 1-5).

 

Ketika istri Abu Lahab (Ummu Jamil ) mengetahui Allah swt menurunkan ayat tentang dirinya, Ummu Jamil mendatangi Rasulullah saw yang saat itu bersama Abu Bakar. Ummu Jamil membawa batu untuk memukul Rasulullah saw. Ummu Jamil menanyakan kepada Abu Bakar dimana Rasulullah saw yang telah mengolok-olok dirinya. Karena tidak melihat Rasulullah saw, kemudian Ummu Jamil pergi meninggalkan Abu Bakar dan Rasulullah saw. Abu Bakar bertanya, ‘Wahai Rasulullah saw, apakah ia tidak melihatmu?’ Rasulullah saw bersabda, ‘Ia tidak bisa melihatku karena Allah memalingkan penglihatannya dariku’

 

Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam

Oleh : Azhari


Serial Netflix 2 Episode dengan judul Into The Fire : The Lost Daughter kisah perjuangan seorang ibu untuk mencari anaknya yang hilang dan naluri seorang ibu yang akhirnya terbukti kebenarannya.

 

Kisah ini berawal ditahun 1974 saat Cathy Terkanian melahirkan bayi dalam usia 16 tahun. Sang bayi diberi nama Alexis M. Badger. Cathy tidak siap merawat sang bayi, ibunya menyarankan agar ia menyerahkan bayinya untuk diadopsi. Dengan harapan mendapatkan orang tua asuh yang memberikan masa depan cerah kepada bayinya. Cathy menyerahkan bayinya yang berumur 9 bulan

kepada yayasan dengan kontrak rahasia; orang tua asuh dirahasiakan, cathy tidak boleh bertemu/ mencari anaknya dan anaknya tidak boleh diberitahu orang tua aslinya.

 

Pada tahun 2010 Cathy diberitahu oleh Yayasan bahwa anaknya hilang sejak 1989 saat berumur 14 tahun, artinya Cathy diberitahu setelah 21 tahun anaknya hilang atau 35 tahun setelah diadopsi.

 

Sebagian orang menyalahkan Cathy yang ‘membuang’ anaknya saat berumur 9 bulan, mungkin rasa bersalah yang membuatnya berjuang menemukan anaknya. Cathy berjuang dengan dibantu oleh polisi dan seorang detektif amatir. Cathy memasang spanduk orang hilang, mencari dimedia dan membuat laman facebook. Akhirnya Cathy mengetahui anaknya diadopsi oleh keluarga Dennis Bowman dengan nama Aundria M. Bowman dan tinggal di Michigan.

 

Dennis sendiri seorang mantan narapida kasus pelecehan seksual, telah bebas setelah menjalani hukuman penjara 5 tahun. Dennis melaporkan ke polisi bahwa putri angkatnya Alexis hilang karena lari dari rumah.

 

Cathy melakukan investigasi dan menemui semua orang yang terkait dengan Alexis; keluarga Dennis, teman-teman dan tetangga Alexis, serta salah satu korban Dennis yang selamat dari penculikan. Cathy meyakini bahwa Alexis (Aundria) dibunuh oleh Dennis dan dikuburkan dihalaman belakang rumah.

 

Setelah penyelidikan yang panjang selama 10 tahun akhirnya Dennis mengaku membunuh Alexis karena tidak sengaja. Dennis kemudian menguburkan jasad Alexis dibelakang rumah sesuai dengan kecurigaan Cathy selama ini.

 

Dennis dicurigai telah menculik, memperkosa dan membunuh banyak wanita tapi Dennis hanya mengakui 2 pembunuhan yakni Kathleen dan Alexis. Pada tahun 2022 Dennis divonis 2 kali penjara seumur hidup.

 

Dari kisah diatas dapat diambil hikmahnya bahwa,

 

1. Diperlukan persiapan yang matang bagi seorang ibu sebelum mempunyai anak; persiapan fisik, mental dan psikologis, cara mengasuh dan mendidik anak, tanggung jawab sebagai orang tua, dll. Dalam hal ini Cathy melahirkan saat berusia 16 tahun dan tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengurus bayinya.

 

2. Seorang anak yang diasuh oleh orang tua angkat (Islam tidak mengenal adopsi) harus diberitahu saat anak telah berakal siapa orang tua kandungnya, hal ini terkait dengan hukum waris, nasab, perwalian, pernikahan, dll.

 

Dalam hal waris anak tidak berhak atas harta orang tua asuhnya tapi berhak atas harta orang tua kandungnya. Dalam hal pernikahan dikhawatirkan dia menikahi orang yang haram dinikahinya karena ketidaktahuan, jika dia wanita maka bapak kandungnya yang menjadi wali nikah. Dalam hal nasab diharamkan menambahkan nama bapak asuh dibelakang namanya, kisah Zaid bin Haritsah anak angkat Nabi saw menjadi latar belakang (asbabun nuzul) turunnya ayat Al-Ahzab 5.

 

3. Ikatan batin antara anak dan ibu menjadi pendorong kuat Cathy menemukan anaknya, bahkan disaat polisi kebingungan menemukan jasad Alexis. Berdasarkan naluri keibuan Cathy menyatakan bahwa Alexis dibunuh dan dikuburkan dibelakang rumah Dennis, kemudian hari ternyata informasi ini benar.


Oleh : Azhari


Ada makhluk mirip manusia yg ditemukan didalam gua di Afsel, dinamakan Homo Naledi diyakini berasal dari 250.000 tahun lalu. Homo Naledi memiliki otak lebih kecil dari manusia tapi bisa menguburkan keluarganya yang telah meninggal. Mereka dikuburkan di gua yang dalam, bahkan untuk masuk gua ada lorong sempit selebar 20 cm dan turun sedalam 12 meter.

 

Jika diperkirakan Nabi Adam as hidup 7.000 tahun lalu, maka Homo Naledi hidup lebih awal mempunyai tingkat intelegensi dalam hal melakukan ritual penguburan, peralatan sejenis batu yang tajam, simbol garis yg dibuat didinding gua. Peneliti menyimpulkan bahwa ini makhluk spiritual pertama tapi mereka bukan manusia.


AZHARI

AZHARI

Renungan

KEBERANIANKU TIDAK AKAN MEMPERPENDEK UMURKU

KETAKUTANKU TIDAK AKAN MEMPERPANJANG UMURKU

AKU AKAN TERUS BERJUANG SEMAMPUKU

UNTUK KEBENARAN DAN KEADILAN

HINGGA ALLAH MEMANGGILKU PULANG

ALLAHU AKBAR !



free counters

Pernyataan

Silahkan mengutip artikel di blog ini karena hak cipta hanya milik Allah swt.