Oleh : Azhari
Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban
berat (yang dikandungnya) (Al-Zalzalah 2).
Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru
dari tempat yang dekat (Qaaf 41).
Didalam seruannya malaikat Israfil berkata, "Wahai
tulang-belulang yang telah musnah, daging-daging yang telah hancur,
rambut-rambut yang rapuh dan urat-urat yang telah tercerai-berai, bangkitlah
jasad kalian menuju Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebab Dia akan membalas semua amal perbuatan
kalian”
Arwah makhluk hidup keluar dari lubang-lubang dan bertebaran diantara
langit dan bumi. Pemandangan ini mirip dengan lebah yang baru keluar dari
sarangnya masing-masing. Arwah orang-orang mukmin keluar dari lubangnya dengan
bercahaya, memancarkan nur iman dan nur amal shalihnya. Sedangkan arwah
orang-orang kafir keluar dari lubangnya dalam keadaan gelap gulita karena
kekufurannya.
Masing-masing dari mereka memandang kelangit. Tidak seorangpun
yang mengetahui siapa yang sedang berdiri disampingnya. Sesama saudara tidak
saling kenal, ayah dan ibu tidak mengenal anaknya. Masing-masing orang
disibukkan mengurus dirinya sendiri karena sangat bingung dengan dahsyatnya
hari kiamat. Masing-masing orang mengingat perbuatan maksiat dan kelalaian yang
dulu pernah dia dilakukan. Masing-masing orang memperhatikan sa'adah (sukses sehingga
masuk surga) atau saqawah (gagal sehingga masuk neraka).
Semua makhluk berkumpul ditanah lapang (padang mahsyar), para
malaikat penghuni langit dan semua penduduk bumi. Semua makhluk berdesakan di
padang mahsyar, semua bingung sehingga berlalu lalang. Bukan hanya itu, mata
mereka terbelalak, leher menjadi panjang dan terasa kering karena kehausan,
terik matahari begitu menyengat, siksaan membuatnya tidak berdaya. Keringat
mengalir membanjiri permukaan bumi, genangan keringat membuat manusia terbenam.
Sedangkan panasnya terik matahari pada waktu itu semakin berlipat
ganda. Sama sekali tidak ada naungan di padang mahsyar kecuali naungan 'arsy,
naungan 'arsy tidak akan dinikmati kecuali oleh orang yang memiliki amal shalih.
Sedangkan sebagian besar menjerit karena panas teriknya matahari.
Bustan al-Wa’izin Wariyadh al-Sami’in
Karangan : Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Muraja’ah : DR Al Sayyid Al Jumaili
0 comments:
Post a Comment