Oleh : Azhari
Kiamat terjadi ketika kebenaran telah terbungkam, kebathilan terang-terangan,
manusia meninggalkan amar-ma'ruf nahi
munkar, maksiat dilakukan dimana-mana, yang haram dianggap halal, kezaliman merajalela,
mereka berpaling dari jihad, terjadi kerusakan, riba menjadi tradisi, penyimpangan
seksual (perzinaan dan homoseks) dan tingginya tindakan kriminal.
Kiamat juga terjadi ketika maraknya miras, sebuah kaum diseru
berbuat ma 'ruf malah mengabaikan dan dicegah berbuat munkar malah melakukan.
Mereka tidak menyukai perkara yang hak malah sebaliknya menyukai kebathilan,
mengikuti dorongan hawa nafsunya, membaca al-qur'an namun tidak memahaminya,
perbuatan keji hal yang umum dan orang-orang fasik menghias diri mereka dengan
maksiat dan dosa.
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat) (al-Zalzalah 1). Maksudnya saat bumi mengalami gempa yang
dahsyat, gunung-gunung beterbangan, pohon-pohon tercerabut dari akarnya dan
seluruh bangunan hancur. Tidak ada satupun yang tersisa dimuka bumi, gunung, sungai,
tumbuh-tumbuhan, samudera dan semua yang ada masuk kedalam perut bumi.
Pada waktu itu manusia terbaring tidak bernyawa. Diantara mereka
ada yang tertelungkup di atas wajahnya, ada yang terbaring diatas punggungnya,
ada yang terbaring diatas sisi lambungnya, dan ada yang tertelungkup diatas
pipinya. Diantara mereka ada yang dimulutnya masih ada sesuap makanan, dia
lebih dahulu mati sebelum sempat menelannya.
Bustan al-Wa’izin Wariyadh al-Sami’in
Karangan : Ibnu Qayyim Al-Jauziyah
Muraja’ah : DR Al Sayyid Al Jumaili
0 comments:
Post a Comment