MAFAHIM ISLAM

MEMAHAMI ISLAM DENGAN MUDAH

Oleh: Azhari

Berbagai kasus bunuh diri sering muncul belakangan ini dan dengan berbagai alasan pula mereka melakukan bunuh diri. Seorang Bapak tidak kuat membayar hutang setelah mengadakan pesta perkawinan anaknya, Ibu ditinggal pergi oleh suaminya, wanita muda putus pacar, kakek tidak tahan menanggung penyakit menahun yang dideritanya, siswi SMP malu di ejek teman-teman bahwa bapaknya tukang bubur, anak SD malu tidak mampu membayar uang sekolah. Kasus mengharukan seorang anak SD berumur 11 tahun di Magetan, bunuh diri karena tidak tahan menanggung penyakit maag akut karena hanya makan 1 kali sehari.

Faktor utama yang menjadi alasan melakukan bunuh diri adalah stres/gangguan jiwa karena kemiskinan, keluarga, kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Begitu mudah mereka melakukan bunuh diri, dari masalah yang sangat sepele hingga masalah yang rumit. Diperkirakan 1 juta kematian karena bunuh diri di seluruh dunia setiap tahunnya atau setiap 40 menit terjadi bunuh diri. Sehingga bunuh diri lebih mematikan dibandingkan perang, serangan teroris dan kejahatan lainnya. Lihat 1

Bunuh diri di Jepang bukan karena kemiskinan tetapi dilakukan sebagai penebusan atas rasa malu, di kenal dengan “Seppuku” atau ”Harakiri” Biasanya mereka malu karena ketahuan korupsi, gagal melaksanakan tanggung jawab atau ketahuan skandal politiknya. Biasanya didahului dengan ritual tertentu dan diakhiri menusuk/merobek perut dengan samurai. Bahkan bunuh diri dianggap sebagai tindakan heroik, sehingga wajar saja angka bunuh diri di Jepang termasuk tertinggi di dunia yakni 23,8 per 100.000 penduduk. Di Indonesia kasus bunuh diri 1,6 – 1,8 per 100.000 penduduk. Lihat 2

Bebeda dengan budaya Jepang, Islam melarang bunuh diri dan pelakunya otomatis masuk neraka dan kekal didalamnya.

Dan janganlah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu (An-Nisa’ 29).

Rasulullah saw. bersabda; ‘Siapa yang bunuh diri dengan benda tajam, maka benda tajam itu akan dipegangnya untuk menikam perutnya di neraka Jahannam. Hal itu akan berlangsung terus selamanya. Siapa yang mati minum racun, maka dia akan meminumnya pelan-pelan di neraka Jahannam selama-lamanya. Siapa yang mati menjatuhkan diri tempat tinggi, maka dia akan menjatuhkan diri di neraka Jahannam selama-lamanya’ (HR Muslim).

Hidup ini terlalu berharga untuk diakhiri dengan bunuh diri dan bagi orang mukmin tidak ada alasan untuk bunuh diri. Karena orang mukmin meyakini bahwa Allah swt telah mengatur rezekinya, sehingga tidak membuatnya putus asa bila jatuh miskin. Meyakini bahwa Allah swt tidak akan membebani manusia melebihi kemampuannya (laa yukallifullahu nafsan illa wus’ahaa), sehingga yakin setiap masalah pasti ada pemecahannya. Meyakini bahwa setiap penyakit pasti Allah swt ciptakan obatnya, sehingga selalu berusaha untuk mengobati penyakitnya.

Seberat apapun kesulitan hidup yang dihadapi, bukankah di dunia ini manusia hanya hidup sebentar saja dan di akhirat kehidupan abadi. Kesulitan hidup jangan sampai menjerumuskan manusia kepada kemaksiaatan, akhirnya rugi di dunia juga di akhirat.

Kita seharusnya bersyukur kepada Allah swt atas apa saja yang diperoleh saat ini karena merupakan nikmat yang tak terhingga dari Allah swt dan biasakan melihat ke bawah untuk menambah rasa syukur itu. Bersyukur atas nikmat kesehatan, kelapangan hidup, keluarga bahagia, lingkungan yang nyaman, beribadah dengan tenang dan sebagainya. Wujud rasa syukur dengan memperbanyak beribadah kepada-Nya. Dengan konsep hidup seperti ini maka stres akan menjauh.

Wallahua’lam

Maraji’:
1. http://www.republika.co.id/, 12 November 2006: Atasi Depresi, Cegah Bunuh Diri
2. http://www.bppsdmk.depkes.go.id/

0 comments:

AZHARI

AZHARI

Renungan

KEBERANIANKU TIDAK AKAN MEMPERPENDEK UMURKU

KETAKUTANKU TIDAK AKAN MEMPERPANJANG UMURKU

AKU AKAN TERUS BERJUANG SEMAMPUKU

UNTUK KEBENARAN DAN KEADILAN

HINGGA ALLAH MEMANGGILKU PULANG

ALLAHU AKBAR !



free counters

Pernyataan

Silahkan mengutip artikel di blog ini karena hak cipta hanya milik Allah swt.