MAFAHIM ISLAM

MEMAHAMI ISLAM DENGAN MUDAH

Oleh: Azhari

Masaru Emoto dalam bukunya The True Power of Water menemukan kristal air membentuk heksagonal yang indah ketika diberikan kata-kata yang baik, sementara air yang sama ketika diberikan kata-kata buruk tidak menghasilkan bentuk kristal.

Percobaan dilakukan dengan memberikan kata-kata yang baik pada air melalui tulisan, suara, gambar atau musik selama beberapa waktu. Air kemudian dibekukan hingga -25oC, setelah 3 jam air berubah menjadi butir es, berikutnya air di periksa di bawah mikroskop. Air yang di beri kata-kata baik akan membentuk kristal heksagonal selama 2-3 menit.

Kata-kata baik yang diberikan pada air, seperti: terima kasih, kebahagiaan, bagus sekali, pengampunan, malaikat atau cinta. Sementara kata buruk seperti: kamu bodoh, penderitaan, setan atau tidak berguna. Sehingga disimpulkan bahwa air dapat menerima informasi, respon terhadap informasi yang baik akan membentuk kristal heksagonal.1

Dalam sebuah seminar di Malaysia, Masaru Emoto menampilkan gambar kristal heksagonal paling indah diantara kristal-kristal air lainnya. Masaru Emoto bertanya kepada peserta, jenis air apakah yang menghasilkan kristal heksagonal yang sangat indah tersebut. Salah seorang peserta menjawab mungkin saja air zam-zam dari Mekah, Masaru Emoto membenarkan.

Terbentuknya kristal heksagonal yang sangat indah dari air zam-zam hal yang wajar, karena air ini dido’akan jutaan kaum muslimin setiap harinya, air zam-zam selalu dido’akan sebelum di minum. Zam-zam lima syuriba lahu (zam-zam akan melaksanakan pesan/niat peminumnya).

Sebetulnya tidak hanya air yang menerima informasi, semua benda mampu menerima informasi, untuk itu Rasulullah saw melarang kita mencela makanan.

Bukankah di akhirat nanti semua benda akan bicara dan menjadi saksi atas perbuatan kita?5 Bagaimana mungkin benda bicara (bersaksi) jika mereka tidak menyimpan informasi selama di dunia.

Bukankah berpindahnya posisi saat melakukan shalat sunnah rawatib agar makin banyak bumi menjadi saksi buat kita bahwa mereka digunakan untuk sujud?

Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya (al-Zalzalah 4-5).

Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberikan kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan (Yaasin 65).

Ibadah dan Kesehatan

Ketika sebelum makan dan minum diawali dengan Bismillah dan setelah menyantapnya mengucapkan Alhamdulillah, berarti kita telah memberikan informasi yang baik kepada makanan. Bahkan ucapan yang sama selalu kita gunakan sebelum dan sesudah berbagai aktifitas. Ucapan apa yang lebih indah daripada ucapan ar-rahman, ar-rahim dan alhamdulillah.

Shalat merupakan kumpulan dari ucapan dzikir, pujian dan do’a, dengan melakukan shalat kita menunjukkan ketundukan dan rasa syukur kepada Sang Khaliq atas segala nikmat yang kita peroleh. Sekaligus dengan shalat kita telah memberikan informasi yang baik kepada tubuh kita yang mengandung 70% air.

Begitu juga ibadah lain seperti dzikir, do’a, membaca al-Quran, berda’wah menggunakan ayat-ayat Allah swt, dll, dengan melakukan ibadah berarti kita secara rutin memberikan informasi yang baik kepada tubuh kita.

Tubuh manusia yang sebagian besar mengandung air, jika diberikan informasi yang baik maka fikiran dan fisik menjadi sehat. Begitu pula sebaliknya, tubuh menjadi sakit jika tidak menerima informasi yang baik melalui ibadah.

Tentu saja niat kita beribadah bukan untuk memperoleh kesehatan tetapi untuk menjalankan kewajiban yang telah diperintahkan-Nya.

Betapa sempurnanya Islam mengajarkan hal-hal yang baik kepada umatnya melalui Muhammad saw, 1.400 tahun kemudian terbukti melalui tangan Masaru Emoto.

Pengobatan ala Nabi (thibbun nabawi)

Salah satu pengobatan yang dilakukan Rasulullah saw adalah dengan mendo’akan air, do’a yang di baca biasanya surat al-Fatihah, ayat kursi, al-Qadar, al-Ikhlas, al-Falaq dan do’a-do’a yang diajarkan oleh hadits. Air yang telah dido’akan diminumkan kepada pasien.2

Bahkan metode membuat tulisan dan menempelkannya ke air seperti yang dilakukan Masaru Emoto juga dilakukan dalam Islam. Caranya, menuliskan ayat-ayat al-Quran pada selembar kertas, mencelupkan ke air dan meminumkannya kepada pasien. Cara ini disetujui oleh Ibnu Taimiyah dan Imam Ahmad bin Hanbal.3 Cara yang sama dengan menggunakan air zam-zam dapat menyembuhkan berbagai penyakit.4

Metode pengobatan melalui air ala Nabi saw ini mampu menyembuhkan pasien karena lafadz yang diucapkan bukan karangan manusia, tetapi berasal dari Sang Pencipta Penyakit. In huwa illaa wahyun yuuhaa (ucapannya itu tiada lain wahyu yang diwahyukan).

Secara ilmiah Masaru Emoto menjelaskan bagaimana proses penyembuhan melalui air ini. Semua benda mempunyai fluktuasi gelombang yang dalam bahasa Jepang di sebut HADO, hado bisa dipindahkan dari satu benda ke benda lainnya sehingga bisa berfungsi untuk penyembuhan. Ketika seseorang mendo’akan air maka dia sedang menyalurkan hado ke air, saat air ini (Air Hado) diminumkan kepada pasien maka hado air akan memperbaiki hado orang yang sedang sakit sehingga mampu menyembuhkan penyakit.1

Tentu saja dalam kaca mata Islam, kita berdo’a kepada Allah swt agar menyembuhkan orang yang sakit dengan air sebagai wasilah (perantaranya).

Sebuah Renungan

Dari penjelasan di atas, apa akibatnya jika tubuh manusia yang sebagian besar mengandung air (70%) tidak diberikan kata-kata indah melalui shalat, dzikir, do’a, baca al-Quran dan ibadah lainnya. Anda tentu tahu jawabannya.

Sesungguhnya kita yang membutuhkan ibadah kepada-Nya, bukan Allah swt. Kita mau beribadah atau tidak, tidak akan mengurangi Kesempurnaan Allah swt.

Wallahua’lam

Maraji’:
1. The True Power of Water, Masaru Emoto, MQ Publishing, cetakan IX, Januari 2009.
2. Peredam Makar Setan (tahsin ahlul iman minal ‘aini wal hasad was sihr wasy syaithan), Jamal ash-Shawali, Darul haq, cetakan I, Januari 2001.
3. Pengobatan Rabbani Mengusir Gangguan Jin, Setan dan Sihir (al-‘ilaj ar-rabbani li as-sihr wa al-mass asy-syaithan), Majdi Muhammad asy-Syahawi, Pustaka Hidayah, cetakan I, Mei 2001.
4. Zam-zam Sejarah, Legenda dan Khasiatnya (fadlu ma’i zam-zam wa dzikru tarikhihi wa asmaihi wa khasaisihi), Said Muhammad Bakdasy & Ibnu Hajar al-Asqalani, cetakan II, September 2002.
5. Tafsir Ibnu Katsir.

0 comments:

AZHARI

AZHARI

Renungan

KEBERANIANKU TIDAK AKAN MEMPERPENDEK UMURKU

KETAKUTANKU TIDAK AKAN MEMPERPANJANG UMURKU

AKU AKAN TERUS BERJUANG SEMAMPUKU

UNTUK KEBENARAN DAN KEADILAN

HINGGA ALLAH MEMANGGILKU PULANG

ALLAHU AKBAR !



free counters

Pernyataan

Silahkan mengutip artikel di blog ini karena hak cipta hanya milik Allah swt.