Oleh: Azhari
Untuk kesekian kalinya terjadi bentrok umat Islam dengan Kristen, paling akhir di Temanggung tanggal 8 Februari 2011. Kejadian berawal dari ketidakpuasan umat Islam atas putusan Pengadilan Negeri Temanggung terhadap terdakwa penistaan agama Antonius Richmond Bawengan, pengadilan memutuskan hukuman selama 5 tahun bagi Richmond.
Richmond (58 tahun) yang berasal dari Manado di tahan sejak 26
Oktober 2010 karena telah menghina Islam dengan menyebarkan tulisan yang
menyebutkan hajar aswad sebagai alat kelamin wanita dan tugu jamrah di Mina
sebagai alat kelamin laki-laki.
Ini konflik yang kesekian kalinya antara umat Islam dengan
Kristen, yang sebagian besar di picu oleh penistaan agama, pendirian gereja
ilegal, pemurtadan dengan dalih bantuan sosial dan tindakan lain yang memicu
emosi umat Islam. Ini bentuk tirani minoritas terhadap mayoritas.
Sebut saja kasus HKBP di Ciketing Bekasi akibat ulah sekelompok
Batak Kristen yang menjadikan rumah tinggal sebagai gereja dan over acting
terhadap penduduk setempat. Kasus pendirian gereja di Taman Yasmin Bogor dengan
memalsukan tanda tangan masyarakat. Kasus Duolos di Cipayung dengan pemberian
pengobatan dan pendidikan gratis sebagai kedok kristenisasi.
Jadi sebetulnya, konflik ini timbul karena ada AKSI umat Kristen
sehingga menimbulkan REAKSI umat Islam. Jika tidak ada gerakan yang mengancam
Islam maka umat Islam tentu tidak akan melakukan tindakan balasan.
Media masa yang dikuasai oleh mereka tentu saja memberitakan hal
yang memojokkan umat Islam, di tuduh sebagai biang kerusuhan, mengancam
kerukunan beragama, melakukan kekerasan terhadap kelompok minoritas, tidak
menghargai perbedaan dan lain-lain. Tanpa memberitakan latar-belakang pemicu
kerusuhan.
Berbagai cara dilakukan untuk mengelabui umat Islam, jika perlu
dengan melakukan penipuan asalkan tujuan utama tercapai (umat Islam murtad).
Buku-buku dengan mengutip ayat-ayat al-Quran untuk membenarkan ketuhanan Isa as
(yesus). Misionaris berbaju koko dan berpeci dalam menjalankan aksinya.
Pura-pura masuk Islam saat menikah, setelah menikah memaksa istri masuk
Kristen. Menghamili pacarnya yang muslimah, jika minta mau dinikahi harus
murtad dulu dan berbagai cara lainnya.
Secara logika, jika agama mereka sebuah kebenaran buat apa
melakukan penipuan, sampaikan saja apa adanya dan jika memang masuk akal tentu
orang akan tertarik. Faktanya doktrin agama sulit diterima akal seperti: ajaran
trinitas, dosa waris, ayat dalam injil yang saling bertentangan, sering di
revisi, bahkan berisi pornografi, akibatnya sulit mengajak umat Islam untuk
murtad sehingga dilakukan penipuan. Walhasil, umat Islam yang murtad biasanya masyarakat miskin yang bodoh,
sementara para mu’alaf biasanya para pencari kebenaran yang terpelajar dan
telah mempelajari Islam dengan tekun.
Sebagai umat Islam kita tetap harus waspada
terhadap gerakan kristenisasi (pemurtadan) karena mereka akan selalu melakukan
berbagai upaya untuk memurtadkan umat Islam, sebagaimana telah diperingatkan
Allah swt dalam al-Quran:
Mereka tidak henti-hentinya memerangi
kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran),
seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya,
lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di
dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di
dalamnya (Al-Baqarah 217).
Wallahua’lam
0 comments:
Post a Comment