Oleh: Azhari
Dari kitab ”Majalisuna Ila Aina”, karangan Syaikh Adnan Ath-Tharsyah menguraikan tentang sifat Su’uzon.
Su’uzon atau prasangka adalah bisikan2 hati dan kemudian menyampaikannya ke org lain. Jika prasangka hanya sekedar dalam hati maka tdk berdosa, tetapi ketika diucapkan maka menjadi dosa.
Bahkan perbuatan baik seseorangpun bisa menjadi prasangka buruk bagi org yg batinnya sakit, karena apa yg terlontar dimulutnya sesuai dg apa yg ada didalam batinnya. Gelas tdk menumpahkan sesuatu kecuali isinya.
Prasangka diharamkan Allah swt dalam Al-Hujurat 12. Jika kita berprasangka terhadap seseorang maka jalan terbaik adalah melakukan klarifikasi sehingga tdk terjadi fitnah, sebagaimana yg dianjurkan dalam Al-Hujurat 6. Misal, ketika melihat seorang laki2 yg telah menikah berjalan dg wanita yg bukan istrinya kemudian menyangka dia telah berselingkuh, padahal wanita tersebut saudara kandungnya.
Prasangka dan was-was berasal dari bisikan syaithan untuk menyesatkan manusia, karena syaithan telah meminta kepada Allah swt untuk memanjangkan umurnya untuk menyesatkan manusia (Al-Isra 62).
Yg harus dilakukan adalah membersihkan hati dari segala prasangka buruk, utamakan berfikir positif terlebih dahulu. Bukankah kita tdk suka kehormatan dan harga diri dijatuhkan karena prasangka buruk org lain?, begitu pula seharusnya kita menjaga kehormatan org lain dg tdk berprasangka buruk terhadapnya.
0 comments:
Post a Comment