Oleh: Azhari
Dalam kitab “Untuk Setiap Muslim” karangan Prof. Abdullah al-Mushlih dan Prof. Shalah ash-Shawi menguraikan tentang aqidah, syari’at dan adab.
Ketika Muhammad saw di utus sebagai nabi terakhir dengan membawa kitab suci al-Quran maka otomatis semua ajaran berupa kitab dari para nabi terdahulu terhapuskan. Logikanya, ketika UU lama direvisi dengan UU terbaru maka otomatis UU lama tidak lagi berlaku. Karena semua nabi (nabi Adam as hingga Muhammad saw) berasal dari Tuhan yang sama (Allah swt) maka nabi dan kitab terakhir yang dijadikan acuan manusia.
Kita meyakini adanya kitab suci selain al-Quran, yakni Taurat, Zabur dan Injil yang dibawa oleh nabi-nya masing-masing. Tapi ketika Allah swt menerbitkan UU (syari’at) yang paling up to date (al-Quran) maka UU dari nabi-nabi sebelumnya menjadi terhapus (obsolete). Disamping itu, kitab-kitab tersebut telah diacak-acak oleh tangan manusia, di ubah dan dikarang sendiri oleh para pendetanya.
Berbeda halnya dengan al-Quran hingga kini masih terjaga kesuciannya dan keasliannya karena Allah swt yang menjaganya (al-Hijr 9), bahkan Allah swt menantang manusia untuk membuat ayat yang mirip dengan al-Quran tapi hingga kini belum ada manusia yang mampu menerima tantangan tersebut.
Jika kamu masih ragu tentang kebenaran Al-Quran yang Kami turunkan kepada hamba Kami Muhammad, cobalah kamu buat satu surat saja yang sama dengan Al-Quran itu (Al-Baqarah 23).
Jadi klaim aliran Liberal bahwa semua agama sama dan setiap umat yang menjalankan agamanya masing-masing akan masuk syurga, ini adalah statemen bathil dan bertentangan dengan aqidah Islam!
0 comments:
Post a Comment