Oleh: Azhari
Dari kitab Tanya Jawab Masalah Wanita,
karangan Syaikh Athiyah Shaqar. Dalam at-Taghabun 14, Allah swt berfirman:
Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan
anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka
berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi
serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Adalah fitrah manusia mecintai istri dan anaknya, hanya saja
jangan sampai kecintaan membuatnya lalai dalam keta’atan kepada Allah swt.
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu
melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka
mereka itulah orang-orang yang merugi (Al-Munafiqun 9).
Saking cinta terhadap keluarga membuat seorang laki-laki
enggan berjihad dan takut mati. Untuk memberikan kesenangan kepada keluarga
mencari rezeki dengan segala cara, tidak peduli halal atau haram.
Disisi lain istri dan anak bisa menjadi ladang pahala,
terutama istri salihah yang tidak banyak menuntut kepada suaminya, mengingatkan
suami ketika melanggar ketentuan Allah swt.
Menafkahi sebuah kewajiban dan memperoleh pahala yang besar
ketika menunaikan kewajiban dengan bekerja dari pagi hingga sore hari.
Membimbing/memimpin istri dan anak di jalan Islam sebuah kewajiban yang lain,
tidak bisa diberikan nafkah tapi dilepaskan begitu saja tanpa tuntunan agama.
0 comments:
Post a Comment