Oleh: Azhari
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan
anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." Agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini" (Al-A’raf 172).
Sebelum dilahirkan manusia telah melakukan persaksian dengan
Allah swt, ketika Allah swt menanyakan, “Alastu birabbikum” (Bukankah Aku ini
Tuhanmu?), manusia menjawab, “Balaa syahidnaa” (Betul, kami menjadi saksi).
Ini sebagai bentuk pernyataan tauhid bahwa Allah swt sebagai
Tuhan, pencipta manusia dan alam semesta dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
Pernyataan lisan ini harus diikuti dengan perbuatan (amal) dengan melakukan
ibadah kepada-Nya.
Sehingga diakhirat nanti tidak ada lagi alasan manusia
lengah dalam menjalankan perintah Allah swt, karena dulu sekali mereka pernah
bersaksi kepada-Nya. Apalagi da’wah telah sampai melalui berbagai media, tidak
satu alasanpun untuk ingkar terhadap perintah dan larangan Allah swt.
Rujukan: Tafsir Ibnu Katsir
0 comments:
Post a Comment