MAFAHIM ISLAM

MEMAHAMI ISLAM DENGAN MUDAH

Oleh: Azhari

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al-Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan (A-Taubah 31).

Ayat ini terkait dengan kisah Adi bin Hatim, kepala suku Tha’i yang beragama Nasrani. Adi menemui Rasulullah saw di Madinah, dilehernya masih tergantung kalung salib dari perak.

Rasulullah saw kemudian membacakan ayat at-taubah 31 diatas. Adi kemudian berkata, “Sesunguhnya kaum nasrani dan yahudi tidak menyembah ulama dan rahib mereka” Rasulullah saw berkata, “Memang mereka tidak demikian, tetapi para ulama dan rahib itu telah menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal untuk umatnya, lalu umat itu mengikutinya. Itulah penyembah umat kepada mereka”

Ketika Allah swt telah menghalalkan atau mengharamkan sesuatu maka tidak ada hak manusia untuk merubahnya, seperti yang dilakukan para ulama dan rahib nasrani dan yahudi. Lantas apa bedanya dengan para Penguasa pemimpin sekuler saat ini yang menentang keputusan Allah swt dalam al-Quran dan assunnah.

Mereka membuat peraturan dan perundangan yang bertentangan dengan hukum Allah swt. Menghalalkan riba dengan bunga bank, menghalalkan zina dengan lokalisasi, menghalalkan khamr dengan perda miras, merubah hukum qishash bagi pembunuh dengan penjara, merubah hukum potong tangan bagi pencuri dengan penjara, dan masih banyak lagi hukum yang ditentang oleh mereka.

Mereka tidak ubahnya tuhan-tuhan baru dan rakyat menyembahnya.

Rujukan: Tafsir Ibnu Katsir

0 comments:

AZHARI

AZHARI

Renungan

KEBERANIANKU TIDAK AKAN MEMPERPENDEK UMURKU

KETAKUTANKU TIDAK AKAN MEMPERPANJANG UMURKU

AKU AKAN TERUS BERJUANG SEMAMPUKU

UNTUK KEBENARAN DAN KEADILAN

HINGGA ALLAH MEMANGGILKU PULANG

ALLAHU AKBAR !



free counters

Pernyataan

Silahkan mengutip artikel di blog ini karena hak cipta hanya milik Allah swt.