Oleh : Azhari
Nabi saw bersabda, ‘Agama itu adalah nasehat’
Kami bertanya, ‘Untuk siapa?’
Beliau menjawab, ‘Untuk Allah, Kitab-Nya,
Rasul-Nya, parapemimpin kaum Muslimin dan seluruh umat Islam’ (Riwayat Muslim).
Pemahaman Hadis
Nasehat bertujuan untuk membantu dalam
mewujudkan kebenaran, mengingatkan, mengkritik mereka dengan kasih sayang,
hikmah dan lemah lembut. Tidak ada kebaikan pada umat yang tidak menasehati
pemimpinnya dan tidak mengatakan kepada yang zalim, ‘Kamu zalim’
Tidak ada kebaikan pada pemimpin yang menindas
rakyatnya dan membungkam mulut orang-orang yang bersuara, menutup telinga
mereka untuk mendengar kebenaran, bahkan tidak suka apabila ada seseorang yang
berani melontarkan pendapatnya secara bebas.
Apabila kebebasan dikebiri dan mereka tidak
mampu menyampaikan nasehat kepada penguasa sehingga dia menjadi seorang
diktator yang tidak mau menerima nasehat, maka itu adalah kehinaan, kehancuran,
kekalahan dan kekerdilan.
Adapun para ulama dan da'i, bertanggungjawab untuk
menasehati penguasa dan mengajak mereka untuk berhukum dengan al-Quran dan
sunnah. Allah swt akan meminta pertanggungjawaban mereka, jika mereka
melalaikan tanggung jawab ini, yakni dengan tidak berjihad dan mengutarakan
kalimat yang benar dihadapan para penguasa.
Mereka akan diminta pertanggungjwaban jika
mereka melegitimasi tindakan para penguasa, dengan memberikan sanjungan, sehingga
penguasa tenggelam dalam kezaliman dan kesesatannya. Mereka menjadi corong dan
kendaraan para penguasa. Sangat berbeda sekali antara bergabung dengan kafilah
para ulama yang pemberani dengan mengekor menjadi pelayan penguasa.
Al-Wafi’ - Syarah Hadits Arba’in Imam
An-Nawawi.
Musthafa Dieb Al-Bugha dan M. Sa’ad Al-Khin.
0 comments:
Post a Comment