Oleh : Azhari
Saat Rasulullah saw diangkat sebagai Nabi dakwah dilakukan secara
sembunyi-sembunyi karena penentangan orang-orang quraisy terhadap Islam.
Setelah berjalan 3 tahun maka mulai dakwah dilakukan secara terbuka
(terang-terangan) sesuai dengan perintah Allah,
Maka sampaikanlah
olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik (Al-Hijr 94).
Ketika Rasulullah saw melakukan dakwah secara
terbuka orang-orang quraisy sangat marah, karena Rasulullah saw menghina
tuhan-tuhan mereka (berhala). Rasulullah saw terlindungi karena dijamin paman
beliau Abu Thalib (tokoh Mekah).
Tokoh-tokoh quraisy menyampaikan ancaman terhadap Rasulullah saw melalui
Abu Thalib, Abu Thalib kemudian menyampaikannya kepada Rasulullah saw.
Rasulullah saw berkata, ‘Demi Allah,
seandainya mereka meletakkan matahari ditangan kananku dan bulan ditangan
kiriku agar aku meninggalkan persoalan ini (dakwah), hingga Allah memenangkan
perkara ini atau aku mati karenanya, niscaya aku tidak akan meninggalkan
persoalan ini’
Orang-orang quraisy memberikan gelar Rasulullah
saw sebagai ‘Penyihir’ karena dakwahnya memisahkan anak dengan ayah, suami
dengan istri dan antara saudara kandung.
Luar biasa penentangan orang-orang quraisy terhadap Rasulullah saw,
mengancam, menghina, mencaci maki, bahkan Abu Jahl ingin membunuh Rasulullah
saw dengan menimpakan batu saat beliau sedang shalat tapi gagal. Sedangkan
kaumnya yang lemah dihina, disiksa, diboikot, diusir, hingga harus hijrah ke
Habasyah (lihat artikel Hijrah Pertama
dan Raja Najasyi). Abdullah bin Mas’ud dikeroyok orang-orang quraisy, Bilal
bin Rabah dihimpit batu oleh Umayyah bin Khalaf, Bani Makhzum membunuh ibu
Ammar bin Yasir, dll.
Ketika Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam (lihat artikel Masuk Islamnya Hamzah) maka orang-orang
quraisy sadar bahwa Rasulullah saw semakin kuat dan terjaga karena Hamzah
melindungi beliau, sehingga gangguan terhadap Rasulullah saw berkurang. Saat
itu Hamzah anak muda yang sangat disegani dikalangan quraisy karena
keberaniannya.
Kasus yang sama dengan Hamzah, ketika Umar bin Khaththab masuk Islam kaum
muslimin semakin terlindungi. Umar dikenal mempunyai harga diri tinggi dan
pantang dihina. Ketika Umar masuk Islam (lihat artikel Masuk Islamnya Umar) maka kaum muslimin berani shalat di ka’bah. Abdullah
bin Mas’ud berkata tentang Umar, ‘Masuk islamnya Umar adalah penaklukan,
hijrahnya adalah kemenangan, pemerintahannya dalah rahmat’
Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam
0 comments:
Post a Comment